Sobat Cerpen, di masyarakat kita ini, tampaknya donor darah bukan hal yang sangat umum. Mungkin banyak orang (termasuk Cerpen), belum pernah atau sangat jarang donor darah. Tapi tahukah kamu kalau donor darah itu tidak cuma berfungsi buat kita, tapi juga buat orang lain? Kita nggak akan pernah tahu siapa yang berhasil kita tolong dari darah yang kita donorkan.
Marry dan Jerry dari Amerika adalah sepasang kekasih yang sangat bahagia. Mereka yang sudah memiliki 3 orang anak sedang menunggu kelahiran anaknya yang keempat waktu itu. Jerry adalah seorang tentara dan tidak jarang dia harus pergi dinas demi memenuhi tugasnya.
Semuanya tampak berjalan dengan baik, sampai saat Marry memasuki masa kehamilannya yang ke 30 minggu. Dokter memvonis kalau Marry menderita plasenta akreta, dimana pembuluh darah plasenta, atau bagian lain dari plasenta terletak terlalu dalam pada rahim dan dapat membahayakan sang ibu. Dokter mengatakan hal ini mungkin disebabkan oleh operasi sesar yang dijalani 3 kali dari 3 anak yang sebelumnya.
Keadaan ini dinyatakan cukup berbahaya karena pendarahan hebat bisa terjadi pada ibu dan akan sangat memungkinkan kalau keadaan ibu akan memburuk, bahkan sampai membahayakan nyawanya.
Saat Marry mendapat informasi ini, Jerry sedang bertugas di luar negeri dan saat dia mendengar kabar ini, dia langsung meminta izin libur dan pulang untuk menemani istrinya.
Akhirnya tibalah saat-saat yang dinanti-nanti. Tentu saja para dokter yang cekatan sudah siap sedia dengan darah yang cukup banyak untuk mengantisipasi, namun pasangan muda itu tidak bisa berhenti khawatir.
Di masa awal operasi, semuanya berjalan sukses dan Marry bahkan tidak mengeluarkan terlalu banyak darah. Saat ini, semua orang menghela nafas lega dan bersyukur karena ibu dan anak sama-sama selamat.
Jerry sempat mengatakan, "Aku khawatir banget waktu tau kasus ini, tapi untung semua baik-baik saja."
Tapi sayangnya, beberapa hari kemudian keadaan Marry berubah dari baik menjadi sangat buruk.
Marry merasakan sakit yang amat sangat di sekujur tubuhnya dan beberapa saat kemudian pendarahan yang hebat terjadi dan dia harus segera dioperasi di ICU.
Jerry tidak bisa berbuat apa-apa selain menunggu. 90 menit itu terasa seperti saat-saat paling lama di dalam hidupnya.
Di ruang operasi, Marry terus berusaha mempertahankan nyawanya. Para dokter juga terus berjuang untuk mensukseskan operasi yang sangat sulit ini. Mereka harus mencari tahu bagian tubuh Marry yang bermasalah sembari mengatasi kondisi pendarahan yang sangat hebat.
Dokter pun segera menggunakan kantong darah yang tidak jadi digunakan saat operasi, tapi apa daya, semua itu masih kurang.
Untung baik ada beberapa orang yang berhasil mendonorkan darah mereka dan keadaan Marry membaik, walaupun dia membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk kembali pulih. Akhirnya Jerry diperbolehkan untuk masuk ke dalam ruang operasi untuk menemani Marry sampai Marry lebih tenang dan keadaannya membaik.
Keadaan ini sangat mengagetkan dan sempat membuat keluarga Jerry dan Marry panik, tapi untung baik keadaan ini bisa diatasi dengan cepat.
Marry selalu bersyukur akan hal ini dan ketika ada orang-orang yang bertanya apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu Marry, Marry hanya menjawab, "Kalian donor darah kalian aja. Kalian nggak akan tahu nyawa siapa yang kalian selamatkan dengan darah itu."
Memang benar, nyawa Marry berhasil diselamatkan karena orang-orang yang tidak pernah dia kenal mendonorkan darah mereka. Tampaknya donor darah tidak seburuk itu!
Sumber: Sarah Cordell Photography
Tulisan yang ditampilkan dalam artikel ini dilindungi oleh undang- undang Hak Cipta. Dilarang menyalahgunakan/menggunakan/mencetak seluruh isi atau sebagian, dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari pihak Cerpen.co.id
Sumber : http://www.cerpen.co.id/post_141381.html
JIKA MENURUT ANDA BERMANFAAT,
No comments:
Post a Comment