Contact Us

Name

Email *

Message *

Setelah Pergumulan Panjang, Papa Ini Memutuskan Untuk "Membunuh Anaknya" dengan Cara Ini! Tak ada yang Menyangka Dia Melakukan Hal Mengharukan Ini Kem...

Setelah Pergumulan Panjang, Papa Ini Memutuskan Untuk "Membunuh Anaknya" dengan Cara Ini! Tak ada yang Menyangka Dia Melakukan Hal Mengharukan Ini Kem...







Papa, semoga usahamu tidak sia-sia dan menyelamatkan lebih banyak orang!




Julia Derbyshire adalah seorang gadis asal Inggris yang sejak masa kecilnya tinggal di Amerika karena pekerjaan ayahnya dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik. Seiring dengan waktu, Julia bertumbuh jadi gadis yang cantik dan ceria. Tapi sayangnya, hal yang ditakutkan oleh banyak orang di zaman ini terjadi. Julia menjadi salah 1 gadis yang harus menjadi korban cyberbully (di-bully atau dihina, diejek, dihujat secara terus menerus di sosmed). Kejadian ini membuat Julia bertumbuh menjadi anak yang minder, fisik dan kejiwaannya terganggu. Akhirnya karena sedih melihat anaknya seperti itu, papanya memutuskan untuk pulang kembali ke Inggris dan hidup jauh dari pengalaman menyakitkan itu.







Sepulangnya ke Inggris, papanya, Adrian, merasa semua sudah baik-baik saja.



Mereka berpikir dengan kembalinya mereka ke Inggris, masalah ini akan selesai. Tapi ironisnya, hal ini tidak bisa dihilangkan semudah itu. Julia tetap tidak bisa lepas dari mimpi buruk itu dan orang-orang yang selama ini mengganggu mereka terus menjalankan aksinya di internet.



Tidak sedikit orang-orang yang secara anonim terus mem-bully Julia. Akhirnya seiring dengan waktu, Julia mulai tertutup, tambah minder, dan depresi setiap hari. Keadaan ini terus berlanjut sampai akhirnya dia bergabung dengan situs yang penuh dengan orang-orang yang ingin menyerah dalam hidup.



Semua ini berakhir dengan tragedi… Julia menyerah untuk hidup dan ditemukan oleh Adrian saat dia pulang kerja di kamarnya dalam keadaan tergantung.



Saat itu Julia belum lama menggantung dirinya. Adrian langsung membebaskan Julia dari tali yang mengikatnya, tapi sayang Julia sudah kehilangan kesadaran. Adrian terus memberikan nafas buatan tapi Julia tidak pernah membuka matanya. Adrian pun memanggil ambulans dan mereka langsung dilarikan ke rumah sakit.







Di rumah sakit, Julia dirawat di ICU selama 5 hari dalam keadaan koma. Dokter mengatakan kalau kemungkinan untuk Julia bisa siuman sangat kecil. Kalaupun bisa siuman, efek samping yang terjadi akan sangat serius. Akhirnya setelah penjelasan yang cukup panjang, dokter meminta Adrian untuk membuat keputusan dalam waktu dekat. Apakah dia akan melanjutkan hidup Julia, atau menghentikan alat bantu pernafasan yang terpasang di tubuhnya…



Adrian bergumul dengan amat sangat untuk keputusan ini. Rasa sedih, marah, kecewa, semuanya berkecamuk di dalam dirinya. Tapi akhirnya, demi menghilangkan rasa sakit yang harus dialami putrinya, dia memutuskan untuk memberhentikan kehidupan gadis yang dia cintai itu.



Sebelum putrinya "pergi", Adrian mengambil banyak sekali foto kenang-kenangan Julia di rumah sakit. Walaupun keputusan sudah dibuat, dia tetap tidak bisa dengan mudah melepas kepergian putrinya itu.







Waktu punya kesempatan ngobrol dengan Adrian, Adrian sempat mengatakan, "Aku selalu punya foto putriku di handphone. Detik-detik sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya, aku punya semua. Tapi aku nggak mau lihat. Nggak tega."



Setelah 2 tahun, Adrian memutuskan untuk membagikan foto-foto ini dan kisah dibalik foto-fotonya untuk orang banyak.



Adrian mengaku kalau membagikan foto-foto ini bukan hal yang mudah. Semua kenangan pahit yang dia alami terkumpul dalam waktu singkat dan sangat memukulnya.



Tapi Adrian tetap membulatkan tekadnya karena dia merasa cyberbully bukanlah hal yang harus dibiarkan. Adrian ingin dunia tahu apa yang bisa terjadi dengan korban cyberbullying.



Belum berapa lama setelah Julia meninggal, Adrian membangun SASSY, sebuah komunitas "polisi internet" yang mengambil langkah akan kasus-kasus cyberbully yang terjadi. Adrian berharap dengan langkah yang dia ambil ini, kasus cyberbully semakin sedikit dan semakin banyak orangtua yang bisa mendapat jalan keluar.



Adrian mengatakan, "Tahun ini adalah tahun ulang tahun Julia yang ke-18. Tapi aku harus berdiri di depan makamnya, meletakkan bunga, dan tidak bisa lagi mengajaknya makan kue dan tiup lilin."



Setelah Adrian membagikan foto dan kisahnya, ada banyak orang yang memberikan semangat, ada beberapa orang yang mengatakan, "Saya pernah mengalami hal yang sama, terima kasih anda mau bangkit untuk memerangi hal ini."



Tragedi yang terjadi pada Julia memang menyakitkan. Cyberbully dan tindakan bully lainnya bisa sampai tahap mengambil nyawa orang lain. Selamatkan generasi kita dengan hal-hal yang membangun!




Sumber : http://www.cerpen.co.id/post_141553.html






JIKA MENURUT ANDA BERMANFAAT, 
SILAHKAN BAGIKANKE TEMAN ANDA



No comments:

Post a Comment

Back To Top