Contact Us

Name

Email *

Message *

Rapat Paripurna Pimpinan Oesman Sapta Di Protes, Hujan Interupsi Yang Diabaikan Hingga Aksi WalkOut Anggota DPD

Rapat Paripurna Pimpinan Oesman Sapta Di Protes, Hujan Interupsi Yang Diabaikan Hingga Aksi WalkOut Anggota DPD



Hendonesia.com - Rapat paripurna DPD RI perdana dipimpin Ketua Oesman Sapta Odang diprotes beberapa anggota. Mereka mempertanyakan legalitas Oesman memimpin rapat, Jumat 11 April 2017.

Sejak dimulai rapat paripurna, beberapa anggota DPD interupsi, menanyakan beberapa hal kepada pimpinan DPD yang memimpin sidang. Karena dihujani interupsi, pimpinan DPD mematikan mikropon yang digunakan anggota DPD berbicara.


Protes mereka pun tidak digubris pimpinan DPD. Enam anggota DPD maju ke meja pimpinan rapat dengan membentangkan spanduk.

Spanduk yang dibentangkan bertulisan, antara lain DPD wajib taat hukum, tegakkan marwah DPD, tolak pimpinan ilegal.

Para anggota DPD yang membentangkan spanduk itu antara lain Endah Khairani, Denty Eka Widi Pratiwi, Nurmawati D. Bantilan, Juniwati Masjchun Sofwan, dan Anna Latuconsina.

Anggota DPD WalkOut

Sebanyak 20 anggota DPD walk out dari rapat paripurna. Mereka tidak menerima kepemimpinan trio Oesman Sapta Odang, Nono Sampono, dan Damayanti Lubis. "Kami sebanyak 20 orang anggota DPD ingin klarifikasi penggunaan Tata Tertib dalam rapat paripurna ini," kata anggota DPD Anna Latuconsina di Gedung Nusantara V, Jakarta, Selasa 11 April 2017.

Dia mengatakan, ketidakhadiran banyak anggota DPD dalam rapat paripurna sebagai bentuk protes. Anna menjelaskan, anggota DPD sebenarnya ingin mengklarifikasi Tata Tertib DPD yang digunakan dalam rapat paripurna, namun tidak digubris oleh Oesman.

"Saya dengar telah dibuat Tatib DPD Nomor 3 Tahun 2017 yang dibuat hanya dua jam," ujarnya.

Dia menilai ada pembohongan dalam salah satu pasal dalam Tatib itu seperti masa jabatan pimpinan DPD sama dengan masa jabatan keanggotan DPD.

Rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPD Oesman Sapta dihujani interupsi. Para anggota DPD ada yang membentangkan spanduk bertulisan DPD wajib taat hukum, tegakkan marwah DPD, dan tolak pimpinan
ilegal.

Polemik di DPD diawali pemilihan pimpinan. Beberapa anggota DPD secara aklamasi menunjuk Oesman sebagai ketua. Saat bersamaan, Gusti Kanjeng Ratu Hemas merasa masih pemimpin sah DPD.


JIKA MENURUT ANDA BERMANFAAT, 
SILAHKAN BAGIKANKE TEMAN ANDA



No comments:

Post a Comment

Back To Top