Contact Us

Name

Email *

Message *

Tanah Abang Macet Lagi, Begini Curhat Pilu Driver Taksi Online yang Menyesal Kemarin Tak Pilih Ahok

Tanah Abang Macet Lagi, Begini Curhat Pilu Driver Taksi Online yang Menyesal Kemarin Tak Pilih Ahok







Vonis dua tahun penjara yang diberikan kepada Ahok memunculkan berbagai tanggapan dari banyak pihak.


Baik yang pro maupun kontra terhadap Ahok, tetap bersikukuh dengan pandangan mereka masing-masing.


Bagi orang-orang yang pro Ahok, mereka menggelar aksi menyalakan lilin.


Tidak hanya di Jakarta saja, tapi aksi tersebut juga dilakukan di kota lain.


• Ahok Lakukan Hal Ini ke Istri dan Anaknya, Setelah Divonis 2 Tahun Penjara


Terlepas dari penolakan mengenai hukuman untuk Ahok, bagaimana keadaan Jakarta semenjak Ahok tidak lagi memimpin?


Seorang driver taksi online mencurahkan isi hatinya saat Ahok tak lagi jadi DKI 1.


Driver ini mengakui bahwa kemarin saat Pilkada DKI Jakarta, dirinya tidak memilih Ahok.


Alasannya tidak memilih Ahok diakuinya karena masalah penistaan agama yang dilakukan pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu.


Curhatan driver taksi online tersebut dibagikan oleh seorang netizen yang kemudian di-screen capture lalu dibagikan lagi ke Twitter.


Begini bunyi curhatannya:


“Curhatan sopir Gocar: saya sih kemarin nggak pilih Ahok, soalnya dia kan menista agama (la la la dst) terus gitu dia udah nggak menjabat, tiba-tiba tanah abang jadi rame lagi, jadi macet lagi, saya bisa setak sampe tida jam di situ doang, saya jadi nyesel kemarin ga milih dia.


Gw: ya gapapa kan masuk surga


Sopir gocar: ya ternyata bukan gitu sih bang, kalau dipikir-pikir kan masuk surga itungannya dari amal sama pahala juga.


Gw ga jawab lagi”



Curhat driver gocar nyesel gak pilih Ahok (Twitter @tikabanget)

Para warganet kemudian memberikan tanggapan mengenai curhatan si driver tersebut.


Akun Twitter @tirtaannas berkomentar, “76 persen puas kinerja, yg milih 42 persen, wajar.”


• Adik Dukung Ahok, Begini Kicauan Marissa Haque di Twitter yang Sungguh Tak Terduga!


“Penyesalan itu di belakang dude, kalo di depan namanya pendaftaran,” tulis @gigihprytn.


@asafitri89, “@tikabanget Mungkin sensor pikirnya baru bekerja skrg mbak. Kemaren lg di bawa ke tkg service, harus di flash ulang (reveh bgt).” (TribunStyle.com/Indan Kurnia)


Anak Magang Ini Ceritakan Tentang Ahok


Ismail Al Anshori, staf Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang khusus menangani anggaran, menceritakan sosok Ahok saat awal dia masih magang di Pemprov DKI Jakarta.


Ismail menceritakan, Ahok adalah pemimpin yang penuh dengan kesabaran.









Salah satu bukti hasil kesabarannya adalah memangkas anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2016 hingga Rp 4,5 triliun.


Saat itu, Ismail adalah salah satu anak magang yang membantu Ahok menyisir anggaran tersebut.


Menurut Ismail, mereka bekerja sejak pagi hingga tengah malam, bahkan dini hari selama 11 hari untuk ‘memelototi’ anggaran tersebut.


“Jadi coba kalau enggak sabar, mau enggak kerja sampai pukul 01.30melototin anggaran?” ujar Ismail saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/5/2017).


Ahok, kata Ismail, adalah gubernur yang memerhatikan anggaran hingga hal-hal terkecil.


Ismail mencontohkan, Ahok bahkan sampai memeriksa banyaknya alat tulis kerja (ATK) yang ada di dalam anggaran.


• Selain Nama-nama Ini Jangan Harap Bisa Jenguk Ahok di Penjara, Djarot Aja Enggak


Hasil pemeriksaan Ahok, Ismail, dan anak magang lainnya menunjukkan banyak pegawai Pemprov DKI yang menuliskan ATK jauh melebihi estimasi yang dibutuhkan.


“Itu kan jadi duitnya enggak kepakai, jadinya penyerapan rendah. Kayak gitu-gitu dia (Ahok) sampai mau memeriksa itu. Kalau enggak sabar, ngapain sih gubernur sampe kayak gitu,” kata dia.


Dari hasi penyisiran itu pun ternyata banyak anggaran yang harus dipotong di masing-masing SKPD. Ismail mengungkapkan, total anggaran yang dipangkas ternyata mencapai Rp 4,5 triliun.



Sidang Ahok (Instagram)

Kesabaran Ahok


Menurut Ismail, bukti kesabaran lainnya, yaitu Ahok adalah pemimpin yang mau mengajari siapa pun.


Saat mengajari orang lain, Ahok akan menjelaskan panjang kali lebar sampai orang yang diajari mengerti.


Selain itu, di mata Ismail, Ahok adalah sosok yang mau berargumen atau berdiskusi dengan orang lain.


“Dia mau berargumentasi sama orang, cuma kan orang karena ngelihatnya nadanya tinggi dan keras, seakan-akan otoriter, padahal menurut saya enggak,” ucap Ismail.


Menurut Ismail, Ahok adalah orang yang mau mendengarkan orang lain, tanpa terkecuali. Ismail bercerita, dalam rapat-rapat, Ahok seringkali mendengarkan PNS yang masih baru.


Ismail menceritakan, Ahok pun mau mendengarkan pendapatnya yang saat itu masih berstatus anak magang.


“Tentu semua keputusan harus dia yang ngambil, cuma kami bisa diskusi sama dia bebas. Kalau dia merasa ini masalah dan benar, dia lakukan. Kalau salah ya enggak dilakukan,” kata Ismail.


Berawal dari magang di tim anggaran, Ismail kemudian ditawari menjadi staf gubernur yang khusus menangani anggaran oleh Ahok.


Setelah itu, ia diminta untuk mengawal urusan lelang. Pada Rabu (10/5/2017) kemarin, Ismail pun menceritakan pengalamannya bekerja dengan Ahok untuk menyisir anggaran 2016 itu dalam akun Facebook-nya,


Ia menyebut Ahok adalah satu-satunya politisi yang memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada anak muda untuk menangani hal-hal strategis.


Ia menilai Ahok adalah orang yang terbuka, jujur, dan apa adanya. (Kompas.com/ Nursita Sari)





Sumber http://postshare.co.id/archives/86152  






JIKA MENURUT ANDA BERMANFAAT, 
SILAHKAN BAGIKANKE TEMAN ANDA



No comments:

Post a Comment

Back To Top