Aku sering dengar cerita nenek, saat aku berumur 1 tahun, papa suka banget pergi ke tepi sungai mancing ikan. Meskipun dia pernah diramal akan hidup dengan umur yang panjang, tetapi nasib berkata lain, dia terjatuh saat memancing ikan dan akhirnya mati tenggelam.
Mamaku selalu mengeluh hidupnya susah setelah papa meninggal dunia, akhirnya setelah au berumur 4 tahun, mama menikah lagi dengan orang lain dan tak pernah kembali.
Bibi aku adalah orang yang terbaik di dunia ini. Dia tidak bisa melahirkan karena ada masalah janin ini akhirnya memutuskan untuk mengdopsi aku sebagai anaknya, tentu saja disetujui oleh paman.
Hari – hari baikku pun datang. Saat aku berumur 4 tahun aku punya "ayah dan ibu angkat" yang mencintaiku sepenuh hati mereka. Apa yang aku mau, dan apa salahku, pasti mereka mengajari dan memenuhi semua kebutuhanku. Namun, 5 tahun kemudian, papa angkat menderita kanker usus dan meninggal dunia. Mama angkat hanya bisa menangis tersedu – sedu dan selalu mengingati aku,"Kita harus sehidup semati ya…"
Kakek mengumpulkan semua anaknya untuk berunding, siapa yang mau mengadopsi aku karna mama angkat masih muda dan masih bisa menikah dengan orang lain. Paman yang paling tidak mau karna dia telah cacat kaki dan tidak bisa memelihara aku. Paman yang paling besar berkata istrinya tidak setuju.
Di titik ini, mama angkatku langsung berdiri,"Aku yang adopsi dia!" sambil menarik tanganku keluar. Kakek langsung membentaknya,"Kamu masih muda, pelihara dia sendirian kamu akan susah nantinya!"
Dia tersontak diam, membalikan wajahnya ke belakang dan menghadap mereka semua yang sedang terduduk,"Hah? Ya udah gak usah nikah, gitu aja kok repot!?"
Sejak itulah, mama angkat bekerja dengan giat mengumpulkan sampah bekas dan menjualnya kembali. Setiap hari, pagi siang dan malam dia bekerja keras. Makan pun dia hematkan hanya demi aku bisa makan daging dan pakai baju yang bagus.
Aku tahu mama angkat tidak akan bisa menemani hari – hari remajaku tapi aku tidak mengapa, aku pun belajar giat agar bisa masuk sekolah negeri. Itu menjadi kenyataan! Aku masuk Universitas Negeri ternama dan dapat beasiswa sampai dia tamat.
Mama angkat tentunya terharu meliaht aku yang mulai melangkahkan kakiku ke dunia yang sukses!
Aku pun kenal dengan istriku yang sekarang selulus aku kuliah S1 di sini
Dia juga berasal dari desa, rajin, dan sangat berbakti kepada orangtuanya. Ketika dia denger kisahku, dia langsung menahan air matanya dan berkata,"Aku juga akan berbakti kepada mamamu."
Kami pun berusaha keras 5 tahun sampai kami mampu beli rumah dan mobil dan menikah!
Kami melaksanakan pernikahan di desa, tidak di hotel mewah atau ballroom yang gede. Istriku berkata,"Biarkan orang – orang desa yang selama ini menghina mamamu, bisa melihat, seorang ibu yang bener – bener mencintai anaknya, akan membuat anaknya sukses!" Aku merasa aku menikahi wanita yang tepat!
Saat hari pernikahan, istirku menghadiahkan gelang emas hasil usaha kita dan semua orang desa melongo melihatnya! Istriku dengan lembut berkata,"Ma, kamu sekarang jadi punya anak perempuan, aku akan berbakti kepada mama…"
Orang – orang desa yang iri berkata kepadanya,"Buk, lihat tuh anakmu sudah bahagia, istrinya juga sangat berbakti! Kamu beruntung sekali!" Mamaku hanya bisa tersenyum bangga melihat aku dan menantunya.
Jangan pernah menghina atau merendahkan orang – orang yang awalnya kelihatannya tidak bisa apa – apa karna Tuhan maha Adil! Dia akan memutar balikan kondisi kita ketika kita bener – bener taat kepadaNya dan tetap berusaha!
sumber : BH
Tulisan, gambar dan video yang ditampilkan dalam artikel ini dilindungi oleh undang- undang Hak Cipta. Dilarang menyalahgunakan/menggunakan/mencetak seluruh isi atau sebagian, dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari pihak Cerpen.co.id
Sumber : http://www.cerpen.co.id/post_141407.html
JIKA MENURUT ANDA BERMANFAAT,
No comments:
Post a Comment