Contact Us

Name

Email *

Message *

Kakek Ini Pertama Kali Naik Pesawat, Siapa Sangka "Pelayanan" Pramugari Ini Bikin Menangis Haru Sampai Berlutu Memujanya! Ternyata Semua Karena Alasan...

Kakek Ini Pertama Kali Naik Pesawat, Siapa Sangka "Pelayanan" Pramugari Ini Bikin Menangis Haru Sampai Berlutu Memujanya! Ternyata Semua Karena Alasan...







Mengharukan ya… Pramugari juga manusia biasa, yang butuh dihormati juga!




Aku adalah seorang pramugari yang baru bekerja. Karena masih belum begitu berpengalaman, sering sekali aku hanya disuruh untuk menuangkan teh, buang sampah, dan pekerjaan yang tidak seperti pramugrai yang aku impikan. Sering sekali kau bertemu dengan para tamu yang menyebalkan sekali! 






Satu kali aku ditugaskan di pesawat BeiJing, pesawat itu penuh dengan tamu – tamu yang kelihatannya kaya banget! Dari segelintir orang – orang dengan baju mewah mereka, ada satu kakek yang berbaju lusuh dengan kantong plastik yang besar dan "aroma kedesaan" yang sangat pekat duduk di tengah pesawat.


 


Begitu pesawat lepas landas, kami mulai memberikan air minum. Sampai ke barisan ke 20, kakek yang unik ini, duduk di kursinya dengan begitu tegang, tegak dan bergerak sama sekali, kantong plastik terus dipegang erat olehnya dan dia tampak seperti "patung lilin" di sana


Dengan sikap yang hormat, aku bertanya mau minum apa, aku tak menyangka, dia menolak dengan tangan melambai dengan keras menandakan tidak mau.


Aku mendengar, dari bangku belakangnya, ada yang bilang mungkin dia bermasalah, mungkin gila.


Beberapa waktu kemudian, dia memanggil aku lagi, dia ingin pergi ke toilet, tapi takut pesawat ini bisa kabur. Aku tertawa kecil, dan aku jelaskan tidak apa – apa sembari meminta pramugara mengantarnya ke toilet.


Saat memberikan minum untuk kedua kalinya, aku melihat dia melihat orang lain minum dengan menjilat bibirnya, tetapi dia sama tidak minta minum sama sekali, karena itulah aku berinisiatif memberinya segelas air hangat. 


 


Siapa sangka, inisiatif kecil ini mengkagetkan dirinya. Dia langsung menolak karena merasa tak enak diri, kami menghiburnya,"Tidak apa – apa pak, ini gratis dari pesawat"


Dia merasa mengapa dia sangat dispesialkan di pesawat ini, bahkan dia beri kami uang sebagai rasa terimakasih tapi kami tentunya menolaknya.


 


Kami bilang, ini pekerjaan kami, pelayanan kami, tapi dia tidak percaya! Dia bercerita, orang – orang di desanya jikalau diberi minum, maka orang yang minum harus membayar uang.


 


Disaat inilah, aku baru tahu, demi menghemat uang, dia sengaja menahan lapar dan haus agar uang yang dia bawa dalam perjalanan ini cukup untuk dia pakai sampai tujuan.


Aku dan beberapa pramugrari mencoba menjelaskan sampai akhirnya dia mengerti dan minum air yang kita berikan kepadanya.


 






Kami tanya dia lapar atau tidak? Seperti tebakan teman – teman, ya dia menolak. Dia bercerita dia memiliki dua orang anak dan harus hemat karena anaknya yang kecil sedang kuliah semester ke-6.


Dia pergi ke kota BeiJing demi melihat anaknya yang kecil dan mengunjungi putranya yang paling besar yang sudah bekerja. Anaknya berdua membawa ayahnya pergi tinggal di kota, namun karna tidak terbiasa, dia kembali ke desa beberapa saat.


 


Kedua putranya melihat papanya terlalu kesepian disana dan memaksa papanya untuk tinggal bersama mereka. Saat papanya ini setuju, mereka pun membelikan tiket pesawat untuk papanya datang, tapi papanya tidak mau ditemani, bagaimana pun anaknya  tak perlu pulang hanya demi menjemputnya, dia merasa dia bisa pergi seorang diri.


 


Dia pun beres – beres, bahkan beli makanan dan sayur kesukaan anaknya dengan plastik yang sangat besar di tangannya itu. 


Saat naik pesawat, para awak pesawat sudah memintanya dimasukan ke bagasi, tapi dia keras kepala menolaknya! Bagaimanapun dipaksa, dia tetap menolak untuk memasukannya karena takut rusak. Akhirnya dengan persetujuan dan pemeriksaan, kakek ini pun diijinkan untuk membawanya ke atas pesawat.


Mendengar ceritanya, aku sangat terharu dengan cintanya kepada anak – anaknya. Dia berterimakasih sudah diberi minum, tapi untuk makanan tidak mengapa karena dia mengaku tidak lapar, padahal aku dengar suara perutnya yang bunyi sangat keras.


 


Karena itu, kami sisakan makanan yang masih hangat, untuk dia makan. Kami hidangkan, tetapi tetap saja, dia menolak dengan alasan itu bukan miliknya!


Kami terharu melihat dia, dengan penampilan sederhananya ini yang mungkin direndahkan orang lain, tetapi hati dan jiwanya itu menunjukkan dia memiliki sopan santun dan tata krama yang jauh lebih tinggi dari orang – orang yang terpelajar!


 






Tidak sampai distiu, saat pesawat turun landas, sesudah semua tamu turun, kami membantunya menurunkan kantongan plastik yang cukup berat itu sampai ke bagian imigrasi. Saat kami mau berpisah, dia melakukan gerakan yang tak pernah aku dapatkan dihidupku! Dia langsung berlutut di depan kami dengan muka mencium tanah! Dengan menangis dia berkata,"Tak pernah sekalipun aku bertemu dengan orang baik seerti kalian. Aku di desa hanya makan sekali sehari, tak pernah aku minum air manis seperti yang kalian kasih, dan sayur mayur yang enak seperti yang kalian hidangkan. Kalian tidak merendhakan aku, bahkan melayaniku seperti aku adalah raja kalian! Tak tahu bagaimana aku harus berterimakasih kepada kalian, aku hanya bisa berdoa agar hidup kalian dilindungi Tuhan."


 


Sambil berlutut sambil berkata dan sambil menangis dia lakukan di depan kami, kami pun ikut menangis sembari membangunkan dia, bahkan ada pramugara yang memeluknya.


5 tahun pekerjaanku di pesawat, tak pernah aku bertemu dengan tamu seperti ini. Tamu yang biasanya aku ketemu hanya tamu – tamu yang suka memarahi kami tanpa alasan yang jelas, memukul kami, bahkan melecehkan kami.



Kami memang melakukan hal yang simpel saja seperti menuangkan air, membagikan makanan, tetapi bagi kakek ini, kami telah melayaninya layaknya seorang raja.


Itulah semangat pramugari pramugara kami, kami melayani karena tamu – tamu seperti ini. Kami bukan seorang orang yang mau direndahkan, sama seperti para tamu, namun karena tuntutan pekerjaan kami harus melakukannya. Kami ini telah membuat kami semangat kembali, karena kami yakin, kemanusiaan dengan moral yang baik dan sopan santun yang tinggi, masih bisa dihasilkan dan masih ada!


 


sumber : lookforward


 


Tulisan yang ditampilkan dalam artikel ini dilindungi oleh undang- undang Hak Cipta. Dilarang menyalahgunakan/menggunakan/mencetak seluruh isi atau sebagian, dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari pihak Cerpen.co.id





Sumber : http://www.cerpen.co.id/post_141404.html






JIKA MENURUT ANDA BERMANFAAT, 
SILAHKAN BAGIKANKE TEMAN ANDA



No comments:

Post a Comment

Back To Top