Contact Us

Name

Email *

Message *

Ia Memesan Semangkuk Mie Dimakan Habis Anaknya, Tapi Bos Mie Itu Baik, Memberinya 1 Mangkuk Gratis. Gak Disangka Esok Hari, "Hal Menyedihkan" Ini Terj...

Ia Memesan Semangkuk Mie Dimakan Habis Anaknya, Tapi Bos Mie Itu Baik, Memberinya 1 Mangkuk Gratis. Gak Disangka Esok Hari, "Hal Menyedihkan" Ini Terj...







Mimin jadi sedih bacanya… Gak sangka ada juga kejadian seperti ini…






Suatu hari saat saya sedang makan mie di sebuah rumah makan, ada ibu dan anak yang duduk di meja seberang yang sangat menarik perhatian saya. Ibu dan anak itu hanya memesan semangkuk mie dan ibunya hanya meminum kuah dari mie tersebut. Anaknya yang berumur kurang lebih 8 tahun tumbuh sebagai anak yang gemuk dan sehat namun sang ibu dengan warna kulit yang kelihatan kuning dan tubuh yang terlihat begitu lemah.



Anak: Ibu, apakah kamu sudah makan? 


Ibu   : Ibu sudah makan, nak! Ayo, kamu cepat makan mienya, selagi masih hangat!



Wanita itu tersenyum dan mengelus-elus kepala anaknya. Dalam sekejab mata, semangkuk mie itupun dimakan habis, wanita itu menatap mangkuk yang sudah habis itu berkata, "Ibu haus", dan anaknya menjawab, "Ibu, minumlah kuah ini". Wanita itupun meminum habis kuah yang masih tersisa di mangkuk itu.






Pemandangan ini sangatlah menyedihkan. Sekilas melihat saja, orang-orang pasti tau bahwa wanita itu sama sekali belum memakan apapun.



Bos rumah makan itu memberikan semangkuk mie lagi kepada wanita itu saat ia hendak membayar di kasir, bos tersebut mengatakan bahwa itu adalah "undian". Bos itu berkata, "Hari ini meja yang kamu duduki itu telah menang undian sebagai salah satu pelanggan yang beruntung, ini semangkuk mie gratis kami bagikan kepadamu!"



Wanita itu begitu bahagia dan tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih dan dalam waktu yang singkat, mie undian tersebut pun sudah dimakan habis.



Aku adalah pelanggan setia rumah makan ini, rumah makan ini hanya memiliki 5 meja, tidak pernah sekalipun aku mendengar ada acara "undian" tersebut.






Setelah lewat 1 minggu, saya pergi lagi makan di rumah makan tersebut, terdengar seorang anak kecil berteriak dari luar, "Bos, apakah hari ini ada undian?" Seketika itu juga aku langsung mencari sumber suara itu dan ternyata anak itu adalah anak yang saya lihat minggu lalu bersama ibunya.



Bos rumah makan tersebut berteriak keras dari dalam berkata, "Ada, hari ini ada!" Anak kecil tersebut menjawab, "Baguslah, Ibu saya ingin minum kuah, tapi jika saya tidak beli, apakah masih tetap ada undian?" "Ada, kamu masuk dan duduk saja," demikian jawab bos rumah makan tersebut.



Bos itu berjalan mendekati saya dan berkata, "Kamu mari ikut saya!" "Anda adalah langganan lama kami, hari ini saya mau meminta bantuanmu, bisakah Anda berpura-pura menang undian, lalu mie tersebut diberikan ke anak itu, saya… tidak ingin semuanya tampak terlalu dibuat-buat!" demikian pinta bos itu.






Saya terharu dengan kebaikan hati bos ini dan akhirnya saya mengiyakan permintaannya. Akupun kembali ke tempat dudukku dan bos itu keluar dengan mie dan menyebutkan bahwa hari ini yang menang undian adalah meja nomor 4.



Anak itu tampak sedih dan ia berjalan keluar, namun saya memanggilnya kembali dan memberikan mie itu kepadanya dengan alasan saya sudah kenyang dan tidak sanggup makan lagi. Anak itu tak henti-hentinya berterima kasih.



Anak umur 8 tahun bekerja sebagai kuli…



Bos  : Di mana ibumu?


Anak kecil: Ibu saya sedang sakit dan sedang terbaring di ranjang. (terlihat wajah anak itu sangat sedih)


Bos  : Apakah di rumahmu ada anggota keluarga yang lain?


Anak kecil: Tidak ada, kakek nenek sudah meninggal dunia dan saya tidak pernah bertemu dengan ayah saya.


Bos  : Apakah ibumu bekerja selama ini?


Anak kecil: Tidak, ibu sakit parah, sering jatuh pingsan. Saya sudah besar dan saya harus menjaga ibu saya pastinya! Saya sudah bisa mencari uang!






Saya dan bos itu sempat tertegun, bagaimana mungkin anak umur 8 tahun bisa bekerja mencari uang untuk menafkahi kehidupannya dan ibunya? Di mana anak lain yang berumur 8 tahun malah sedang menikmati masa anak kecil mereka dengan penuh bahagia.



Bos  : Begini saja, ke depannya, kalau ada waktu luang, datanglah ke sini, bantu saya membersihkan meja dan menyapu lantai, saya akan memberikan mie gratis kepada kalian sebagai upahnya."



Anak itu terlihat begitu senang.



Suatu hari saat saya pergi ke pusat kota, saya bertemu kembali dengan anak ini. Ia dan ibunya berada di pusat kota untuk menjual jepitan rambut. Sejak saat itu saya menjadi sering mengunjungi anak kecil ini.



Sumber: Coco





Sumber : http://www.cerpen.co.id/post_141259.html






JIKA MENURUT ANDA BERMANFAAT, 
SILAHKAN BAGIKANKE TEMAN ANDA



No comments:

Post a Comment

Back To Top